Book Review The Alpha Girl’s Guide – Henry Manampiring

Review The Alpha Girl’s Guide - Henry Manampiring

Judul: The Alpha Girl’s Guide
Penulis: Henry Manampiring
Editor: Alaine Any
Penyelaras Aksara: Resita Wahyu Febriatri
Penata Letak: Gita Ramayudha
Desainer Sampul: Gita Mariana
Penyelaras Desain Sampul: Agung Nurnugroho
Ilustrator Isi: Muhammad Luthfiansyah
Desainer Logo Alpha Female: Agatha Vania Karina
Penerbit: Gagasmedia
ISBN: 978-979-780-954-6

Sinopsis:

Alpha female adalah para perempuan yang menginspirasi, memimpin, menggerakkan orang sekitarnya, dan membawa perubahan. Mereka cerdas, percaya diri, dan independen. Bagaimana remaja dan perempuan muda bisa mengembangkan diri menjadi mereka?

The Alpha Girl’s akan membahas tip-tipsnya, seperti:

Mana yang lebih penting, nilai atau pengalaman berorganisasi?
Apakah teman kamu teman sejati atau teman yang menghambat?
Mana cara mengetahui cowok parasit dan manipulative?
Bagaimana bersikap saat patah hati?
Apakah kamu akan menikah untuk alasan yang tepat?
Apa yang penting dilakukan saat memulai pekerjaan?

“Saya merasa remaja perempuan sering diberi tahu bahwa mereka harus menjadi sejenis princess dan rapuh. Ini omong kosong. Saya lebih suka menjadi seorang pendekar, pejuang. Tidak ada yang salah dengan merasa takut, sepanjang kita bisa mengatasinya. Terkadang kita harus berani maju dan tetap berharap”. – Emma Wattson

Awalnya saya masih sangat asing dengan kata Alpha Female sebelum saya membaca dan mencari tahu banyak tentang apa itu Alpha Female. Seperti yang tertera di sinopsis Alpha Female adalah perempuan yang berada dipuncak karena prestasi dan attitude-nya. Mereka berpengaruh atas orang-orang di sekitarnya. Mereka percaya diri dan mengoptimalkan potensinya. Karena itulah sebagai seorang wanita yang sedang beranjak remaja saya menyarankan kamu untuk membaca buku ini.

Buku ini membahas tentang wanita Alpha dari sudut pandang seorang pria. Lah? Gimana ceritanya? Begitulah pertanyaan yang timbul ketika awalnya saya tahu yang menulis buku ini adalah seorang pria. Tapi mari kita telaah lebih lanjut. Om piring sapaan lebih akrab untuk penulis buku ini sudah lama berkecimpung di dunia advertising yang menharuskannya berinteraksi dengan banyak konsumen dengan perilaku dan tingkah yang berbeda serta yang membawanya juga dekat dengan anak muda melalui sosial media.

Buku ini terdiri dari beberapa pembahasan:

Pertama, the Alpha Student; bagaimana seorang Alpha Girl menyikapi pola dan tingkah lakunya sebagai seorang siswa. Bagi seorang alpha girl sekolah lebih dari sekedar fase hidup atau sekedar kewajiban yang harus dijalaninya. Sekolah adalah masa persiapan untuk menjadi wanita dewasa yang kuat dan mandiri.

“Cewek pintar dihindari banyak cowok? Benar! Tapi cowok macam apa dulu? Hanya cowok-cowok bodoh dan minderan yang talut kepada cewek pintar.”

Kedua, The Alpha Friend; sebuah pertemanan bagai seorang alpha girl haruslah fair, setara, dan sejajar. Tidak manipulasi dan juga tidak dimanipulasi. Mungkin alpha girl akan terlihat seperti memilih-milih teman tapi pada nyatanya bukan seperti itu. Alpha girl akan menyeleksi beberapa teman berdasarkan ketulusan dan efek positif dari seseorang. Teman yang tepat akan meningkatkan kualitas baik mental dan fisik.

Ketiga, The Alpha Lover; dari semua pembahasan sepertinya penulis benar-benar menyorot pembahasan ini secara khusus. Karena banyak dari kita yang terlena dengan kata cinta itu sendiri. Sedikit curcol dari diri saya sendiri dulu saya selalu menjadikan seseorang sebagai pusat dunia saya sebucin itu saya pernah. Saya patah lalu mencoba bergantung lagi kepada orang lain lalu saya kembali dipatahkan lagi hingga saya sampai di fase “oh ada yang salah dengan cara saya menyikapi permasalahan yang terjadi” lalu saya coba mencari tau apa yang salah dan harus dibenarkan sampai saya ada di fase sekarang mencoba dan terus berusaha untuk tidak memusatkan seseorang sebagai dunia saya. Hingga istilah-istilah alpha girl ataupun alpha female menjadi hal yang tidak asing lagi untuk saya dengarkan. Menjadi sosok wanita yang tangguh memang memerlukan perjuangan yang sangat besar tapi semua itu terbayar dengan hasil yang di dapatkan. Di mana menjadi wanita yang berprinsip memudahkan kita untuk menghalau jauh-jauh pria yang berpotensi menyakiti dan bersikap manipulative. Sedikit banyak hal itu yang di bahas di pembahas The Alpha Lover.

Seorang Alpha Girl memiliki self respect; dia menghargai dirinya sendiri. Dan bentuk menghargai diri sendiri adalah tidak membiarkan orang lain melecehkan dan meng-abuse dirinya.

Keempat, The Alpha Professional; bagi seorang alpha girl meniti karier adalah suatu pilihan yang akan benar-benar ia perhitungkan. Misalnya memilih suatu perusahaan, pilihan utama bisa sangat menentukan perjalanan karier berikutnya.

Kelima, The Alpha Look; bagi alpha girl penampilan memang bukan penentu sukses terpenting, tapi juga tidak bisa diabaikan sama sekali. Di pembahasan ini akan kamu temui beberapa hal bagaimana seorang alpha female dalam merawat dirinya dan tampil percaya diri.

Keenam, The Alpha Carer; yang paling utama dari prinsip alpha female bukanlah memiliki kekuasaan dan kesuksesan, tetapi tidak menyianyiakan talenta dan otak yang sudah di anugerahkan.

Di atas adalah 6 pembahasan yang akan kamu temui. Pembahasan yang menurut saya sangat penting untuk kita ketahui. Banyak juga perempuan yang sudah termotivasi dan melakukan perubahan setelah membaca buku ini. Dan semoga saya, kamu dan kita semua bisa beranjak dan melakukan perubahan yang dimulai dari diri kita sendiri.

Sekian ulasan yang bisa saya tulisan, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*