Penulis: Dadodado
Penyunting: LovRinz
Tata letak: Dadodado
Cover: Umdah
Foto: Koleksi Pribadi
ISBN: 978-602-489-765-9
Sinopsis:
Diandra mencintainya jauh sebelum wanita itu mengenal kata cinta. Sayangnya Arjuna hanya menyayangi Diandra sebatas sahabat yang sudah selayaknya adik kandungnya. Sampai pada saat Arjuna hendak berangkat ke luar negeri untuk melanjutkan kuliahnya, Diandra melakukan sesuatu yang membuatnya terkejut dan marah.
Diandra tidak berhubungan dengan Arjuna setelah itu atau lebih tepatnya Diandra yang tidak mau berhubungan dengannya. Selepas lulus SMA Diandra melanjutkan kuliah di luar kota lalu melanjutkan kuliah ke jenjang S2 sebelum kembali pulang karena ibu dan juga adiknya memaksa agar mencari kerja di Jakarta saja.
Lalu di sana, di tempat yang sama saat pertama kali mereka bertemu, mereka berjumpa lagi. Kali ini sosok anak laki-laki yang menjadi cinta pertamanya sudah berubah menjadi seorang pria dan dia kembali jatuh cinta pada pandangan pertama untuk yang kedua kalinya. Apakah Diandra akan mengejar Arjuna, pria yang menjadi cinta dan juga patah hati pertamanya atau dia akan kembali menarik diri dan ini menjadi patah hati keduanya dengan orang yang sama?
Tapi yang pasti kali ini Diandra akan mendengarkan kata hatinya.
***
“Tuhan, kalau jodoh maka dekatkanlah. Kalau bukan jodoh, ya, kali, udah baper banget ini!”
Pffttt... kalian yang mampir baca ulasanku ini udah bisa nebak nggak sih cerita ini akan seperti apa? Jujur, pas awal aku baca novel ini malah aku nggak naruh ekspektasi apa-apa. Selain karena ini buku penulis pertama yang aku baca dari banyaknya bukunya yang sudah terbit. Aku cuma ngiranya buku ini akan “berat” ternyataaa tidak sama sekali.
“Listen, seperti yang kamu bilang, kami, kaum pria tidak peka. Sangat sedikit kaum kami menangkap kode yang kalian lempar. Kalau kalian mengangungkan bahwa wanita itu dikejar bukan mengejar, maka nikmati hari-hari kalian dengan harapan dan rapalan dia setiap hari agar kami menangkap kode kalian.”
Baik, sebelum aku menuliskan hal-hal unfaedah lebih banyak lagi maka aku akan memperkenalkan tokoh-tokoh utama di cerita ini.
Diandra; tokoh utama yang memiliki paras cantik tapi manja. Eitss, tapi manja-nya Diandra masih masuk di kategori “gapapa” versiku. Selain itu Diandra juga memiliki postur tubuh yang agak berisi dengan tinggi yang cukup lumayan. Karena tubuhnya yang agak berisi Diandra sering di risak oleh teman-teman sekolahnya dan mengubahnya menjadi seorang cewek yang insecure.
Arjuna; tokoh cowok yang menjadi idaman para wanita-wanita di sekitarnya. Arjuna adalah sahabat terbaiknya Diandra. Kemana pun Diandra pergi Arjuna akan selalu menemani cewek tersebut. Dan bahkan Arjuna juga berperan menjadi cowok posesif kalau Diandra mulai di dekati oleh teman cowoknya. (hehe lucuu!)
Di ulasanku kali ini aku akan membahas tiga tema yang ada di dalam buku ini. For you information, aku menulis ini berusaha banget untuk tidak spoiler keseluruhan isi ceritanya. Aku akan menulis hal-hal yang aku anggap menarik.
Salah satunya tentang perundungan yang di alami oleh Diandra. Seperti yang sudah aku tuliskan sebelumnya, di sekolah, Diandra harus mengalami peristiwa buruk dari orang-orang yang membencinya karena ia dekat dengan idola sekolah. Karena perundungan tersebut Diandra menjadi tidak percaya diri dan bertanya-tanya ‘apa ia seburuk itu’ lihat bukan? Bagaimana mulut jahat manusia bisa mematikan mental manusia lain. Di kehidupan nyata bahkan sering banget kita temui hal seperti itu. Kalau di tegur paling orang-orang itu cuma bersembunyi di balik kata-kata ‘gitu aja baper’ .
“Lo dengan insecure lo itu wajar menurut gue. Hal kayak gitu gak bisa berubah dalam semalam. Butuh waktu karena lo mengalaminya juga bukannya dalam waktu semalam. Lo mengalaminya dalam hitungan tahun. Tapi kalau lo gak memperjuangkan diri lo, kapan lo bisa berbahagia? Orang lain hanya bisa kasih kebahagiaan sesaat, Dee.”
Dan ada hal lain pula yang membuat Diandra selalu merasa insecure. Suatu hal yang berhubungan dengan masa lalunya. Dengan seseorang yang ia anggap sangat penting.
Dan terakhir, buku ini menceritakan tentang kisah cinta di antara Diandra dan Arjuna. Bagaimana pahit manisnya hubungan mereka. Dan dari kisah mereka dapat di ambil pelajaran bahwa dalam suatu hubungan di butuhkan keterbukaan dan kepercayaan diri.
Aku suka dengan karakter setiap tokohnya. Diandra yang manja di pasangkan dengan Arjuna yang berpikiran dewasa. Perjuangan Arjuna pun patut di apresiasi. Dari dia aku belajar bahwa jika memang kamu sudah yakin dengan suatu hal maka tidak ada salahnya untuk di perjuangkan dengan sungguh-sungguh.
Aku tuh sempat sebel sih sama Diandra ketika ia memilih backstreet dan Arjuna dengan sabarnya menuruti semua keinginan Diandra. Tapi, aku bisa paham kenapa Diandra bertingkah seperti itu.
Cerita ini memakai alur mundur dan alur maju. Di mulai ketika Diandra-Arjuna masih kecil sampai mereka beranjak dewasa.
Ahhiyaa, beberapa hal yang menurutku masih mengganjal yaitu permasalahan yang terjadi dengan Ayah dan Ibunya Diandra. Rasanya permasalahan sepelik itu hilang begitu saja. Kan aku masih pengen tahu kelanjutan reaksi Ayah Diandra pas tahu hal sebenarnya. Tapiii, aku ikut berbahagia dengan kebahagiaan Ibunya Diandra. Geemeess!
Overall, novel ini bisa lhoo kamu baca di waktu luang. Temanya ringan dan tidak terlalu menguras emosi. Malah kamu akan mesem-mesem dengan dua manusia di cerita ini yang kadar manisnya bisa bikin diabetes. Hehe~
“Cinta tumbuh karena terbiasa katanya, tapi jika ternyata kamu sudah mencintai orang lain dan memaksakan diri untuk menerima orang yang mencintaimu karena rasa takut, bukankah itu namanya penngecut? Cinta itu tidak pernah tumbuh di tengah rasa takut mencintai orang lain, orang itu hanya menjadi pelarianmu saja akhirnya.”
Okeee sekian ulasan dariku, sampai bertemu di ulasan berikutnya. Luv!
Posting Komentar